UBAH MINDSET ANDA: Prosperity Conscious VS Poverty Conscious
UBAH MINDSET ANDA: Prosperity Conscious VS Poverty Conscious
OLEH : M-ONE BENING PSIKOLOGI
Persepsi atau asumsi kita dalam memandang sesuatu kejadian adalah “sumber masalah” alias “biang kerok” kesalahan dalam menyelesaikan masalah, Bahkan sebagian besar penyebab masalah masalah di dunia ini berasal dari persepsi/asumsi itu sendiri.
Coba cek pemahaman Anda, apakah Anda percaya dengan pernyataan diatas?
Dalam pelajaran di kelas The Miracle of Self Priority (MOSP) edisi the reborn, persepsi/asumsi adalah hal yang UTAMA & PERTAMA HARUS dihancurkan pada sesi hari pertama. Dan tahukah Anda ini adalah pelajaran yang paling banyak menghasilkan resistensi, perlawanan, pertentangan kuat dari semua peserta dalam kelas workshop tersebut.
Saya dapat contohkan seperti ini:
Cek cara Anda memandang hidup ini ya…. Ada pernyataan mengatakan bahwa “Istriku sudah gak cantik, istriku adanya hanya bisanya menuntut dan menuntut yang buat aku jadi emosi”.
Nah dalam mindset yang dibentuk di MOSP edisi the reborn berfikir atau persepsi/asumsinya bukan seperti pernyataan diatas 👆, tapi seperti ini, “Hanya lelaki lemah yang mengatakan istri itu banyak tuntutan.”
RENUNGAN 1 :
Lah Anda sebagai lelaki pengen lihat istri cantik tapi ga di modali, cantik itu mahal Broo. Buat perawatan, ikut fitness, beli pakaian, dandan dll butuh uang. Jika nuntut istri cantik lalu gak mau keluar modal ya sama aja bohong dunk. Lirik yang lebih cantik timbang istri kita juga keluar modalkan.
Contoh lainnya saat lelaki berkata : “Perempuan jaman sekarang matre semua, mereka hanya melihat lelaki dari harta yang mereka miliki”
Mindset yang dibentuk di MOSP edisi the reborn berfikir atau persepsi/asumsinya menjadi, “Hanya lelaki miskin bin kere yang mengatakan bahwa semua perempuan itu matre”. (nah loh….)
RENUNGAN 2 :
Bener gak sih hanya lelaki kere alias miskin yang menyebut semua perempuan matre. Itu artinya pernyataan bahwa Anda belum mampu alias miskin. Coba Anda sukses, kaya saat ini, maka gak mungkin Anda akan mengatakan perempuan semuanya matre.
Contoh lain lagi, saat perempuan berkata “Mas orangtuaku gak suka sama kamu, jadi kita tidak boleh melanjutkan hubungan kita”.
Biasanya lelaki akan berkata; “Aduh, apa karena aku miskin belum punya apa-apa sehingga orangtuamu tidak memperbolehkan kita berhubungan.”
Di Mindset yang dibentuk di MOSP edisi the reborn mikir atau persepsi/asumsinya menjadi, : “Hemmm…orangtuamu gak suka sama aku karena orangtuamu belum mengenal aku aja, karena itu tugasku untuk bisa mengenalkan diriku pada orangtuamu”.
RENUNGAN 3 :
Saat orangtua Anda gak mensetujui suatu hubungan Anda dengan orang lain, bukan berarti orangtua Anda gak sayang sama Anda. Mereka gak setuju karena mereka tidak yakin dengan orang yang berhubungan dengan Anda. Mereka gak setuju karena mereka gak mau melihat Anda menderita. Karena itulah tugas dari orang yang belum “meyakinkan” itu adalah berusaha mengenalkan diri ke orangtua pacarnya, bukan malah menentang/jelek-jelekin orangtua dia. Gampang to….(wis tau juga aq hehhe..)
Coba apakah Anda melihat perbedaannya?
Persepsi diatas mungkin sebagian dari Anda merasa gak sepakat, atau ada diantara Anda merasa tertohok hatinya, tapi coba baca ulang berlahan hati kecil Anda mengatakan iya juga ya hehehhe…..🤭🤭🤭
“Kemaki alias sombong banget nih orang pakai mobil Lamborghini, suaranya kencang menggelagar kemana-mana, dan yang nyetir wajahnya menyeringai angkuh”.
Nah lihat kayak gitu akan banyak orang akan komentar seperti diataskan. 👆👆
Sadarkah Anda sebenarnya pernyataan diatas adalah antitesis alias lawan dari sisi conscious mind yang mengatakan “Saya ga mampu membeli mobil Lamborghini (hayo iyakan….iyakan ngaku… Ngaku…. hehehhe……).
Ungkapan itu diatas muncul sebagai pelampiasan atas sebuah kekesalan karena ketidak mampuan kita, sehingga kita hanya membicarakan hal buruknya atau lihat kejadian itu dari sisi dengan persepsi/asumsi negatif doang.
Dari awal sesi di kelas MOSP edisi the reborn, otak Anda akan diobok-obok, di bolak-balik, diacak-acak belief Anda dll. Ini tentu akan menjadikan diri Anda gak nyaman babar blass, mangkel banget, “dedreg dewe” hehehhe……namun dalam pikiran Anda akan mengatakan “iya juga sih” hehheheheh…….
Karena sudah ada kesepakatan awal antara peserta dan trainer serta asisten trainer yang mengisi kelas worksop MOSP edisi the reborn menggunakan komunikasi langsung maka persepsi/asumsi negatif seperti tersinggung, emosi, gak terima dll jadi gak masalah.
Dikarenakan sudah ada kesepakatan antara sesama peserta dan fasilitator yang mengajar akan menggunakan bahasa langsung maka persepsi tersinggung, Self Esteem (harga diri), kebanggaan diacak-acak, gengsi diri, dan ilmu serta pengetahuan apa pun yang Anda pegang sebagai sebuah kebenaran bagi Anda VS diri peserta, harus ditanggalkan alias belajar seperti gelas kosong dulu.
Terbukti saat Anda membawa keilmuan dan pengetahuan dengan persepsi lama Anda akan membuat Anda menjadi seperti apa yang Anda sekarang ini terjadi.
Contohnya ketika saya bertanya dengan peserta yang di jadikan subjek tanya jawab saat itu seperti dibawah ini :
M-ONE : “Pak Jack, Apa pendapat Anda tentang Lamborghini dan BMW I8? Cepat Anda jawab jangan mikir?”
Pak Jack :“Mobil sport, mobil mewah, mobil mahal, mobil orang kaya.”
M-ONE : Bagus jawaban Anda sangat cepat, dan saya telah menunjukkan pada Anda bahwa PBS Anda “sadar akan miskin” (poverty conscious). Anda telah membuktikan bahwa Anda memiliki kesadaran miskin di PBS Anda. Karena pikiranmu itu yang akhirnya membuat kamu memasang jarak dengan kekayaan, sehingga meskipun kamu kerja sekuat tenaga maka pola pikir miskinmu (servomechanism) yang membawa kamu ke dunia miskin kembali, dan terus kembali ke dalam kemiskinan terus menerus, meski kamu sudah memiliki skill dan modal yang banyak.”
Pak Jack tampak terkejut dengan apa yang saya sampaikan.
Lalu saya tanya peserta lain :
M-ONE : “Pak SKD, kalau kamu gimana, jawab cepat”
SKD : “Itu mobil saya” (di jawab spontan oleh SKD)
M-ONE : “That prosperity conscious” (sadar akan kemakmuran), kata saya. Saat itu.
PBS nya SKD sadar akan kemakmuran kan…
Saya akhirnya meminta SKD bercerita tentang keluarganya. SKD bercerita bagaimana Ayahnya sangat gigih dalam bekerja sampai memiliki pabrik besar di kota Semarang. Dan apa yang dilakukan oleh Sang Ayah terekam kuat dalam memori SKD. SKD bercerita bahwa Ayahnya mempercayai banyak hal yang belum terjadi dan pasti terjadi. Ayah selalu cerita bahwa punya uang itu menyenangkan dan tidak sulit buat dapat uang. Begitu rangkuman cerita panjang dari SKD”. percaya sebelum terjadi dan pasti terjadi.
Kalau Anda membaca artikel yang saya tulis ini dengan serius, maka sekarang Anda menjadi paham tentang persepsi/asumsi atas prosperity conscious VS poverty conscious atau kesadaran akan kemakmuran VS kesadaran akan kemiskinan menjadi nyambung dan Anda memperoleh “clue alias aha”.
Artikel yang saya tulis ini akan menjadi sebuah experience atau pengalaman di kesadaran Anda yang lebih tinggi lagi. Sebuah pengalaman yang membuat Anda berkata dalam hati, “hmmm, asem tenan aku keliru selama ini dan sekarang aku mengerti salah aku dimana.”
Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk Anda. Terimakasih
Phobia, masih bingung menentukan jurusan, sakit hati, trauma, dihantui masa lalu, cemas, khawatir, sakit tak kunjung sembuh, dll. Konsultasikan di klinik Psikologi Bening
Menarik… Lanjut…