WASPADA FENOMENA FANTASI SEDARAH: MENGINTAI ANAK-ANAK
WASPADA FENOMENA FANTASI SEDARAH: MENGINTAI ANAK-ANAK
Saat ini sedang viral group Facebook “Fantasi Sedarah” yang sangat meresahkan masyarakat. Di dalam grup tersebut ada 40.000 lebih anggotanya. Disana mereka membicarakan fantasi dewasa dengan keluarga kandung atau keluarga sedarah.
Apa itu Fantasi Sedarah?
Menurut jurnal EDP Sciences dalam situs SHS Web of Conferences mengatakan, fenomena Fantasi Sedarah ini dalam dunia medis dikenal dengan istilah Incest, yaitu suatu tindakan yang merujuk pada hubungan seksual atau romantis yang terjadi antara anggota keluarga dan memiliki hubungan darah dekat.
Dari sudut pandang psikologi, perilaku selain melanggar agama, norma sosial dan etika, juga menimbulkan risiko yang sangat serius terhadap kesehatan mental dan fisik para korbannya, terutama jika itu terjadi pada anak-anak. Hubungan sedarah ini kerap sekali mengakibatkan trauma yang mendalam, terutama ketika pelaku menggunakan ancaman kekerasan, power kekuasaan, dan atau manipulatif untuk mempertahankan hubungan dengan korban.
Kenapa muncul Fenomena Fantasi Sedarah?
Fakta di ruang terapi di Bening Psikologi menemukan beberapa penyebab munculnya perilaku menyimpang tersebut diantaranya :
- Seseorang pernah mendapat perlakuan yang serupa di masa kecilnya dan pada saat dewasa dia menjadi pelaku dan menikmati.
- Anak pernah melihat orang dewasa melakukan hal tersebut.
- Anak dimasa kecilnya melihat orangtuanya berhubungan badan dengan sangat liarnya.
Siapa Pelaku dalam Fenomena Fantasi Sedarah itu?
Pelaku fantasi sedarah ini bisa terjadi di semua orang tanpa terkecuali. Fakta di ruang terapi Bening Psikologi menemukan data pelakunya meliputi dari orangtua, saudara, paman, bibi, sepupu, tetangga bahkan kakek.
Kenapa Orang Bisa Memiliki Fantasi Sedarah itu?
Bagi kami di Bening Psikologi fenomena fantasi sedarah ini bukanlah sesuatu yang baru. Diruang terapi kami, klien korban fantasi sedarah serta pelaku yang sadar ingin sembuh namun tidak mampu sudah banyak kami tangani sampai sembuh. Kami menemukan bahwa penyebab mereka memiliki fantasi sedarah karena ada trauma dan atau kejadian dimasa kecilnya atas hal tersebut. Sehingga saat tumbuh dewasa mereka memiliki fantasi liar seperti itu. Kami belum menemukan penyebab lain atas fenomena incest kecuali yang telah kami sebutkan diatas.
Bagaimana Orang Tua Melindungi Anak-anaknya atas Fenomena Fantasi Sedarah tersebut?
Untuk melindungi anak dari para predator yang tidak bermoral semacam ini perlu kerjasama yang baik dari orangtua dan guru di sekolah. Yang musti dilakukan oleh orangtua dan pendidik diantaranya :
- Perhatikan Fisik Anak
- Orang tua harus peka untuk melihat perubahan fisik anak, jika ada perubahan fisik seperti tanda merah di leher atau bagian tubuh tertentu, perubahan bagian payudara yang cepat, atau tiba-tiba sakit. Coba cek tubuhnya dan jika perlu bisa dibawa ke dokter untuk di periksa. Biasanya anak-anak tidak mengetahui bahwa dia dilecehkan. Jika tiba-tiba anak panas coba cek alat kemaluan atau dubur siapa tahu ada luka dan membuat badannya panas.
- Perhatikan Perubahan Perilaku Anak
- Biasanya anak yang menjadi korban fantasi sedarah ini akan mengalami perubahan perilaku tertentu seperti anak jadi pemurung, penakut ketemu orang, takut disentuh orang, menjadi pemarah, mengalami gangguan tidur, suka menyendiri pada hal dia sosok yang penuh keceriaan dan suka bergaul.
- Ajarkan Anak Pengetahuan Tentang Seks
- Kenyataannya masih banyak orang tua yang masih merasa canggung, takut, dan bahkan menolak untuk berbicara soal seks pada anak. Padahal, ketidaktahuan anak akan pendidikan seks justru membuat anak menjadi rentan mengalami pelecehan.
- Mulai sekarang ajarkan anak Anda tentang pengetahuan seks seperti bagian tubuh mana yang tidak boleh dipegang orang seperti dubur, kemaluan, dada dan bibir. Seorang ibu harus mengatakan “Nak bagian dubur, kemaluan, bibir dan dada tidak boleh dipegang oleh siapapun termasuk Ayah. Jika ada yang pegang kamu harus teriak keras dan lari lalu laporkan pada Ibu atau Gurumu. Intinya anak wajib tahu bahwa tubuh dia ini miliknya, dan tidak boleh orang lain siapapun itu untuk bebas memegangnya.
- Jadilah Pendengar Yang Baik
- Orang tua musti jadi pendengar yang baik untuk anak-anak Anda. Jadi orang tua kita harus peka dan tidak menganggap remeh apa yang di katakan anak. Orang tua musti memberikan ruang seluas-luasnya saat anak bercerita. Jangan anggap celotehan anak Anda hanyalah celotehan yang tidak berguna. Karena jika sebagai orang tua sudah tidak pernah memberikan ruang buat anak berbicara maka saat terjadi apa-apa pada anak, maka dia kan cenderung diam. Dan jika itu terjadi orang tua lah yang akan susah.
- Jangan Suka Membentak-bentak Anak Dengan Suara Keras dan Mimik Muka Yang Menyeramkan
- Orang tua dilarang membentak anak dengan suara keras apa lagi mengurung anak di tempat gelap karena anak yang memiliki perilaku nakal. Ketahuilah bahwa ketakutan mendasar anak adalah dengar suara keras dan tempat gelap. Saat anak melakukan kesalahan lalu orang tuanya marah dengan suara keras serta mimik muka yang menakutkan bagi anak, ini akan membuat anak takut berbicara dengan orang tuanya. Anak akan punya persepsi jika dia ngomong sama orang tua mereka bakal kena marah.
Saran Untuk Orang Tua
- Orang tua harus peka atas tumbuh kembangnya anak. Selain itu orang tua harus peka atas tontonan media sosial yang bisa diakses anak dengan bebas tanpa sepengetahuan orang tua.
- Orang tua harus belajar lagi ilmu parenting dengan baik.
- Jadilah pendengar yang baik untuk anak.
- Jika anak Anda pernah menjadi korban incest atau anak mengalami seks yang menyimpang maka segeralah temui profesional untuk membantu menghilangkan traumanya.

Bening Psikologi adalah media informasi, layanan psikologi profesional dan teknologi pikiran untuk kesehatan mental di Indonesia.