Dosa Turunan
DOSA TURUNAN
Oleh: Dr. Ananda Doni
Istilah dosa turunan mungkin banyak kita jumpai di budaya-budaya Indonesia atau mungkin agama. Sebenarnya apa sih makna dari dosa turunan itu sendiri.
Kalau dalam istilah Dosa artinya perbuatan yang salah. Nah kalau Dosa Turunan? apakah perbuatan yang salah yang diturunkan? Kok bisa Dosa diturunkan? pasti banyak pertanyaan-pertanyaan dalam benak kita.
Disini saya tidak ingin membahas dalam sudut pandang Agama atau budaya, karena ada yang jauh lebih kompeten yang bisa membahas itu. Tapi disini saya ingin membahas hal ini dalam sudut pandang teknologi pikiran. Dalam pikiran kita ada dua pikiran yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar, yang presentasenya 10% pikiran sadar dan 90% Pikiran bawah sadar atau saya singkat dengan PBS.
PBS kita memilki banyak fungsi salah satunya adalah Gudang Memori jangka panjang, yang mampu menyimpan memori dari sejak kita dalam kandungan sampai saat sekarang kita masih hidup. Manusia baru lahir PBS seperti kertas atau harddisk kosong. Dan yang mengisi pertama kali adalah orang tua dan keluarga.
Manusia saat kecil bisa menyimpan data atau memori dengan cara melihat, mendengar, atau merasakan. Dan cara belajar anak kecil adalah dengan meniru, meniru apa saja yang bisa anak tiru, dan anak tidak bisa membedakan apakah itu baik, atau buruk apa yang dia tiru. Contoh anak bisa jalan karena meniru orang dewasa jalan. Itu cara jalan, belum meniru yang lain.
Contohnya aja ada anak dari salah satu dari sanak keluarga saya laki-laki usia 4 tahun, sukanya bicara-bicara kata kasar dan kotor, dengan siapa aja baik dengan orang dewasa atau orang tuanya. Saya kemudian mencoba cek, kok bisa anak bisa bicara seperti itu, pasti ada sebabnya, ternyata apa yang anak ini lakukan meniru persis seperti bapaknya, yang juga bicara-bicara kasar dan kotor. Atau mungkin perhatikan anak-anak sekarang, sikap dan perilakunya persis orang dewasa, karena keseringan nonton sinetron menemani ibunya nonton.
Nah itu baru meniru sikap dan perbuatan. Selanjutnya perlu anda ketahui juga bahwa pikiran kita persis seperti komputer yang bisa menjalankan program-program yang ada didalamnya. Kalau computer bisa menjalankan program Microsoft Word, kalau pikiran kita juga bisa, contoh menjalankan program makan, Program percaya diri, program malas dll. Dari mana program itu bisa muncul dalam pikiran kita? Program itu bisa muncul dari peristiwa peristiwa yang memunculkan emosi dalam kehidupan kita sejak kita kecil.
Nah pastinya dalam kehidupan kita dari kita kecil sampai dewasa ada peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan seperti membuat kita takut, kita sedih, marah dan sebagainya yang tentunya banyak berkaitan dengan orang tua. Dan kejadian-kejadian tersebut menyebabkan terciptanya program dalam pikiran kita, baik program positif maupun program negative tergantung dari pemaknaan atas kejadian tersebut. Oke kita focus aja ke program negatif.
Tadi saya cerita tentang anak belajar dengan cara meniru dengan cara melihat, mendengar dan merasakan. Sekarang bagaimana kalau anak melihat, mendengar atau merasakan usaha orang tuanya bangkrut? Apakah anak tersebut bisa mengalami bangkrut juga? Jawabannya bisa, kalau waktu kejadian itu anak memaknainya tidak tepat. Sehingga tercipta program usaha bangkrut.
Karena persis saya jumpai pada banyak orang yang konseling dengan saya. Ada seseorang kontraktor yang dulunya sukses dan pada saat jaya-jayanya jatuh dan bangkrut, dan ternyata hal itu dialami juga oleh Ibunya saat dia kecil, yang dulunya punya usaha dan pada saat jaya-jayanya juga bangkrut.
Ada juga ada yang menemui saya dengan masalah sering sedih karena kesepian karena sering ditinggal oleh suaminya yang kerjanya luar kota. Dan ternyata orang tuanya yaitu bapaknya juga saat dia masih kecil sering ninggalin dia dan ibunya karena kerja di luar kota. Dan banyak lagi contoh lainnya yang saya temukan dalam ruang praktek saya.
Nah program-program negative yang didapat dari orang tuannya inilah dalam teknologi pikiran yang bisa kita sebut “dosa turunan“ karena langsung “diturunkan “ dari orang tua. Bagaimana dengan program-program positif yang didapat dari orang tua, bisa juga dong kita sebut dengan “Pahala Turunan” hehe.
Anda juga, coba anda amati diri anda sekarang, apa yang anda alami dewasa ini, dan ingat kembali apa yang pernah terjadi dalam kehidupan Anda dengan orang tua anda, apakah ada persamaan? Kalau misalnya ada gimana? Jawabannya Itu semua masih bisa diperbaiki.
Salam
Singkat, jelas…..trima kasih broooo