41 Raport Merah Orangtua
KESALAHAN ORANGTUA 2 (DUA)
KEBOHONGAN KECIL ORANGTUA
Pada saat kita terburu-buru pergi bekerja, anak kita meminta ikut. Apa yang kita lakukan? Apakah kita menjelaskannya dengan kalimat yang jujur? Atau kita lebih memilih berbohong dengan mengalihkan perhatian si kecil ke tempat lain, setelah itu kita buru-buru pergi? Atau kita mengatakan, “Papa hanya sebentar kok, hanya ke depan saja ya, sebentar saja ya, sayang.” Lalu kita pergi dan pulang malam.
BAGAIMANA DAMPAKNYA BAGI ANAK?
Dari contoh diatas, jika kita berbohong ringan/bohong kecil, dapat mengakibatkan anak tidak percaya lagi dengan kita sebagai orang tua. Mereka tidak bisa membedakan pernyataan kita yang bisa dipercaya atau tidak, sehingga anak menganggap semua yang diucapkan orang tuanya adalah bohong & mulai tidak menuruti segala perkataan kita. Awalnya, anak-anak kita adalah anak yang selalu mendengarkan kata-kata orang tuanya, karena mereka sepenuhnya percaya pada orangtuanya. Namun setelah anak beranjak besar mereka mulai tidak menurut. Tanpa sadar kita sebagai orangtua setiap hari sering membohongi anak untuk menghindari keinginannya.
APA YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN AYAH/BUNDA?
Berkatalah jujur pada anak. Ungkapkan dengan penuh kasih sayang dan pengertian pada anak Anda: “Sayang, Ayah mau pergi bekerja. Kamu tidak bisa ikut, kamu sama Bunda di rumah, jaga dan nurut sama Bunda ya. Dan kalau Ayah libur kerja kita nanti jalan bareng dan kamu bisa ikut OK.” Hal ini memang membutuhkan waktu lebih untuk memberi pengertian kepada anak, karena biasanya mereka menangis karena ia belum memahami keadaan mengapa orang tuanya harus selalu pergi di pagi hari untuk kerja. Kita perlu sabar untuk beri pengertian kepada mereka secara terus-menerus. Pastikan kita selalu jujur dalam mengatakan sesuatu.
Halaman Selanjutnya Kesalahan Orangtua 3 (tiga)
Phobia, masih bingung menentukan jurusan, sakit hati, trauma, dihantui masa lalu, cemas, khawatir, sakit tak kunjung sembuh, dll. Konsultasikan di klinik Psikologi Bening