41 Raport Merah Orangtua
KESALAHAN ORANGTUA 27 (DUA PULUH TUJUH)
ANAK YANG BESAR HARUS SELALU MENGALAH
Tak jarang ini terjadi saat seorang kakak beradik bermain dan tiba-tiba sang adik menangis, kita dengan serta merta kerap langsung menyalahkan sang kakak karena adiknya itu menangis. Kita asal menyalahkan begitu saja tanpa mengetahui duduk masalahnya, siapa yang benar dan siapa yang salah. Kita sebagai orangtua kerap berfikir yang namanya adik masih kecil nggak bisa salah, jika nangis ya kakaknya yang salah.
Anak yang lebih kecil tak jarang akan selalu mendapat pembelaan dari kita dibandingkan dengan kakaknya.
“Kamu itu gimana sih ga bisa menjaga adikmu?”
“Kakak, kamu apain adikmu kok nangis?”
“Kamu gimana sih, jadi kakak kok nggak mau ngalah ama adiknya” dll
Sudah diomelin masih tak jarang dapat cubitan dan bahkan pukulan dari kita pula sang kakak. Kasihankan….padahal sebenarnya emang adiknya yang salah…
BAGAIMANA DAMPAKNYA BAGI ANAK?
Mungkin sudah merupakan dokma budaya di masyarakat kita ini yang menyatakan “bahwa anak yang lebih besar harus mengalah dengan saudaranya yang lebih kecil”. Karena hal itu yang menyebabkan kita sebagai orangtua tanpa sadar saat anak yang paling kecil menangis atau teriak, maka kita langsung menyalahkan anak kita yang paling besar tanpa musti melihat yang salah dan yang benar siapa.
Tiap kali adiknya yang kecil menangis maka kakaknya selalu disalahkan, ini akan mengakibatkan sang kakak nggak punya kepercayaan diri karena selalu disalahkan. Yang lebih bahayanya sang kakak bisa sangat membenci adiknya tersebut. Jika sang kakak suatu saat tidak tahan lagi atas perlakuan kita itu maka dia akan tumbuh menjadi anak yang suka memberontak bahkan melawan orangtuanya. Bahkan karena sikap kita yang seperti itu bisa jadi karena sang kakak telah membenci adiknya, bisa tanpa sepengetahuan kita sang kakak bisa nekad ngapa-ngapain sang adik beneran. Ini dari sisi sang kakak.
Bagaimana dari sisi sang adik yang kerap di bela kita?
Sang adik akan tumbuh menjadi anak yang egois, karena merasa selalu mendapat pembelaan oleh kita. Bahkan sang adik bisa terang-terangan berani menyakiti sang kakak karena selalu merasa benar. Sang adik inipun akan tumbuh menjadi sosok yang pemberontak. Akhirnya kita sendiri yang sebagai orangtua pusing dibuatnya, padahal itu buah dari perbuatan kita yang salah dalam mendidik anak-anak kita.
APA YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN AYAH/BUNDA?
Kita sebagai orangtua hendaknya harus bertindak adil dan bijaksana. Jika mendengar sang adik menangis maka kita sebagai orangtua harus menggali informasi yang lengkap sebelum bertindak. Jika sudah dapat informasi lengkap maka kita bisa melakukan tindakan yang tepat. Kita sebagai orangtua jangan berpatokan pada besar kecil, tua muda, semuanya harus diperlakukan dengan adil dan tepat. Yang salah tetaplah salah dan yang benar tetaplah benar, jangan di balik balik ya…
Jika suatu ketika kita mendengar anak-anak kita menangis karena bertengkar, datangi lalu tanyakan baik-baik, gali informasi yang lengkap, lalu jika sudah dapat informasi lengkap lalu kita tunjukkan mana yang baik dan mana yang tidak baik atau mana yang salah mana yang benar pada masing-masing anak kita. Setelah itu segera damaikan mereka semua dengan diajak duduk bersama sambil kita menjelaskan pada mereka nilai-nilai yang benar yang perlu mereka ketahui dan patuhi bersama. Selesai itu ajak mereka saling memaafkan satu dengan yang lain, salaman atau saling berpelukan tanda sudah saling memaafkan.
Halaman Selanjutnya Kesalahan Orangtua 28 (dua puluh delapan)
Phobia, masih bingung menentukan jurusan, sakit hati, trauma, dihantui masa lalu, cemas, khawatir, sakit tak kunjung sembuh, dll. Konsultasikan di klinik Psikologi Bening