FamilyParenting

41 Raport Merah Orangtua

Bagikan Ini :
KESALAHAN ORANGTUA 22 (DUA PULUH DUA)

ORANGTUA TERLALU CEPAT DALAM MENYIMPULKAN

Ayah/Bunda yang baik….

Apakah Anda pernah melakukan hal dibawah ini :

Suatu ketika anak Anda pulang sekolah terlambat, lalu tiba-tiba anak Anda mendatangi Anda karena hendak bercerita kenapa dia terlambat sampai rumah. Saat anak mau mulai cerita sedikit tiba-tiba Anda memotong pembicaraan anak Anda dengan mengatakan “Sudah-sudah, jangan banyak bicara, mau cari alasan saja”….atau..”Udahlah Ayah/Bunda tahu kamu pasti main ke gamenet kan”….atau…”halah banyak alasan saja kamu, Ayah/Bunda sudah tahu kok”…..dll….Pernahkah Ayah/Bunda….?”

BAGAIMANA DAMPAKNYA BAGI ANAK?

Tanpa sadar kita sebagai orangtua kerap kali menganggap omongan anak bukanlah hal penting alias meremehkan, sehingga tak jarang kita sebagai orangtua memotong pembicaraan saat anak sedang akan berbicara menjelaskan suatu hal. Kita memotong begitu saja dan tanpa pikir panjang kerap menyimpulkan sendiri (berpersepsi) atas apa yang hendak disampaikan mereka.

Tanpa sadar kita membangun persepsi yang belum tentu benar serta terkesan memojokkan anak kita sendiri. Kesimpulan yang kita bangun sebagai orangtua atas diri anak kita belum tentu benar, andai umpamanya benar sekalipun cara memotong pembicaraan anak yang sedang akan menjelaskan hanya akan menyakiti atau melukai hati anak kita.

Anakpun tanpa sadar akan memaknai kejadian itu menjadi negatif pula dengan persepsi yang ada dibenak mereka “Emang Ayah/Bunda yang sok tahu dan nyebelin banget”.

Dan akibat buruknya lagi adalah bahwa anak kita lantaran gak tahan akhirnya melakukan hal-hal yang dituduhkan padanya atas kesimpulan kita yang kerap menyudutkannya. Dari itu bisa juga menjadikan anak kita tidak akan pernah mau mendengar omongan kita, parahnya lagi saat kita niat menasehati tiba-tiba dia bisa ngeloyor pergi begitu saja meninggalkan kita. Nah kalau sudah seperti ini pucing juga kan kita sebagai orangtua.

APA YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN AYAH/BUNDA?

Sebagai orangtua sebaiknya kita belajar untuk tidak memotong pembicaraan anak kita yang hendak menjelaskan sesuatu. Selain jangan pernah memotong pembicaraan mereka, kita juga musti tidak serta merta menyimpulkan begitu saya (jangan ST : Sok Tau, mending ESTEH..adem hehehe). Belajarlah untuk mendengarkan cerita anak kita yang hendak menjelaskan sesuatu. Toh ga ada ruginya jika kita mendengarkan dulu. Jangan sok jadi paranormal yang bisa nebak-nebak berhadiah wkwkwkw. Kita sebagai orangtua akan memberikan tanggapan atas apa yang dikatakan atau diceritakan anak jika dia memang sudah selesai ngomongnya…OKREY….

Dengarkan dengan serius jangan dengarkan ocehan anak kita sambil kita main handphone sendiri. Dengarkan dengan menampilkan wajah yang antusias di depan anak, sambil menanggapi sedikit tapi dengan tanggapan yang positif.

Halaman Selanjutnya Kesalahan Orangtua 23 (dua puluh tiga)

bening psikologi
Bagikan Ini :

Bening Psikologi

Phobia, masih bingung menentukan jurusan, sakit hati, trauma, dihantui masa lalu, cemas, khawatir, sakit tak kunjung sembuh, dll. Konsultasikan di klinik Psikologi Bening

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!