41 Raport Merah Orangtua
KESALAHAN ORANGTUA 7 (TUJUH)
AYAH BUNDA TIDAK KOMPAK
Suatu ketika seorang Bunda melihat anaknya yang nonton TV lama sekali, sementara Bunda sudah menyuruh si anak buat stop lalu belajar dulu. Namun di saat yang bersamaan Ayahnya mengatakan, “ga apa-apa Bunda, biar anak ga tegang belajar terus, santai dulu sejenakkan ga apa-apa”. Atau suatu ketika anak berbuat salah dan dimarahi oleh Bundanya. Namun Ayah saat melihat sang anak dimarahi Bundanya, Sang Ayah membela sang anak dengan mengatakan “Sudah Bunda, ga usah marah, kasihan anak di marahi terus, sini nak sama Ayah” (Sang Ayah memanggil dan terkesan melindungi anaknya).
BAGAIMANA DAMPAKNYA BAGI ANAK?
Pada umumnya, kebanyakan anak-anak belum bisa memahami sesuatu itu benar atau salah. Namun anak-anak cenderung lebih mampu merasakan sesuatu itu menyenangkan atau tidak menyenangkan. Nah saat Ayah dan Bunda tidak kompak maka akan terjadi permasalahan, yaitu karena anak di marahi Bundanya maka perasaan dia tidak senang. Karenanya anak akan menilai bahwa Bundanya jahat, sedang Sang Ayah yang terkesan “membelanya” dinilai baik oleh sang anak. Akibat dari kekurang kompakan ini bisa menjadikan anak akan terus melawan setiap perintah yang diberikan oleh Bundanya, dan anak akan terus berlindung pada Sang Ayah.
APA YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN AYAH/BUNDA? Dalam hal ini diperlukan kesadaran dari kedua belah pihak yaitu Ayah Bunda untuk kompak. Maksudnya kompak dalam mendidik dan membentuk karakter anak. Jadi di hadapan anak Ayah Bunda tidak boleh terlihat berbeda pendapat terutama yang berkaitan dengan mendidik anak. Jika memang ada perbedaan usahakan dibicarakan berdua dibelakang anak.
Halaman Selanjutnya Kesalahan Orangtua 8 (delapan)
Phobia, masih bingung menentukan jurusan, sakit hati, trauma, dihantui masa lalu, cemas, khawatir, sakit tak kunjung sembuh, dll. Konsultasikan di klinik Psikologi Bening