41 Raport Merah Orangtua
KESALAHAN ORANGTUA 24 (DUA PULUH EMPAT)
ORANGTUA SUKA MEMBANDINGKAN
Saya juga nggak paham sekali, kenapa ya banyak orantua yang nggak tau sadar atau tidak, suka banget membanding-bandingkan anaknya dengan orang lain. Misalkan :
“Coba kamu mau rajin belajar, pasti nilaimu bisa seperti Aldo anak temen Ayah/Bunda yang nilainya bagus”
“Lah coba kalau kamu nikah dapat si B pasti kamu sudah bisa punya mobil sekarang”
“Wah nak tahu nggak anaknya temen Ayah diterima di SMA favorit, coba kamu bisa pinter seperti dia, kamu juga bisa masuk ke sekolah favorit, wah senengnya ya”
Hadewww….denger itu anak pasti akan mengatakan “sakitnya tuh di sini Bunda” hikz…hikz….
BAGAIMANA DAMPAKNYA BAGI ANAK?
Sadarkah kita bahwa kita sebagai orangtua suka atau demen banget melakukan kebiasaan-kebiasaan membanding-bandingkan anak kita dengan anak orang lain, hal itu akan mengakibatkan anak kita semakin tidak menyukai kita, bahkan anak bisa benci banget sama kita sebagai orang tua karena merasa diremehkan atau direndahkan. Anak juga akan semakin iri bahkan bisa membenci orang lain yang menjadi pembandingnya.
Anak yang suka dibanding-bandingkan akan tercetak menjadi anak yang pembangkang nantinya, dan tragisnya anak kita bisa punya dendam kesumat dengan orang yang kita bandingkan, disitu tanpa sadar kita telah memantik api permusuhan dan kebencian dengan orang lain atau bahkan saudara sendiri.
APA YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN AYAH/BUNDA?
Sebagai orangtua yang baik hendaknya kita jangan melakukan hal tersebut diatas yaitu membanding-bandingkan anak kita dengan saudaranya atau dengan anak orang lain. Karena kita harus sadar bahwa anak terlahir dengan membawa bakat dan kemampuan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Sehingga tidak selayaknya untuk dibanding-bandingkan.
Jika ingin membandingkan, bandingkanlah perilaku anak yang sama dimasa lalu dengan perilaku anak yang sama di masa kini atas diri orang lain.
Misalkan : “Nak tuh lihat kamu ingat apa hehehehe? (Sambil becanda nunjuk perilaku negatif orang yang dulu pernah dia lakukan),”gimana menurutmu kamu dulu? Dan sekarang kamu sudah jauh lebih hebat dari pada yang dulu-dulukan?”
Halaman Selanjutnya Kesalahan Orangtua 25 (dua puluh lima)
Phobia, masih bingung menentukan jurusan, sakit hati, trauma, dihantui masa lalu, cemas, khawatir, sakit tak kunjung sembuh, dll. Konsultasikan di klinik Psikologi Bening