41 Raport Merah Orangtua

KESALAHAN ORANGTUA 38 (TIGA PULUH DELAPAN)

ASAL MEMUJI

Memuji anak mungkin pemikiran Anda adalah baik, sayapun secara pribadi berpendapat yang sama seperti Anda, tapi itu “dulu”. Ternyata memuji itu bisa berakibat buruk bagi tumbuh kembangnya anak-anak kita kedepannya. Anda pasti berfikir bahwa nggak ada yang salah atas memuji. Memuji itu ada caranya dan tidak asal memuji.

BAGAIMANA DAMPAKNYA BAGI ANAK?

Misal suatu ketika anak Anda datang dari sekolah memperlihatkan nilai ujiannya dapat nilai 100 lalu untuk mengapresiasi pencapaiannya Anda puji anak dengan mengatakan “Wah luar biasa sekali kamu ini, tahukah kamu untuk dapat nilai 100 itu sulit sekali loh namanya matematika, kamu ternyata bisa, kamu benar-benar anak yang pinter”

Kalau Anda memujinya seperti diatas maka itu tidak tepat. Jika suatu saat anak Anda di pelajaran yang sama nilainya jelek maka itu akan membuat anak Anda merasa bodoh, malu dan putus asa.

APA YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN AYAH/BUNDA?

Sebaiknya Anda sebagai orangtua harus benar-benar belajar seni memuji di Bening Psikologi agar jelas dan Anda akan mendapatkan manfaat yang luar biasa setelah Anda mengetahuinya.

Contoh memuji yang baik pada kasus diatas : “Wah luar biasa sekali kamu ini, tahukah kamu untuk dapat nilai 100 itu sulit sekali loh namanya matematika, kamu ternyata bisa, kamu pasti benar-benar belajar keras untuk mendapatkan nilai tersebut”.

Contoh ini adalah dimana kita memuji anak dengan penekanan usaha dan kerja kerasnya, bukan pada potensi atau bakat anak “pinter” seperti contoh pertama tadi. Akibatnya saat nilai sang anak suatu ketika jelek, dia akan berfikir dan merasa tertantang untuk belajar lebih keras lagi. Hmmm…beda kalimat beda makna, beda makna beda juga hasil.

Halaman Selanjutnya Kesalahan Orangtua 39 (tiga puluh sembilan)