41 Raport Merah Orangtua
KESALAHAN ORANGTUA 9 (SEMBILAN)
MENAKUTI & MENGANCAM ANAK DENGAN MENGGUNAKAN PIHAK KETIGA
Anda pasti pernah lihat, dengar atau bahkan pernah melakukan hal ini pada anak Anda. Suatu hari anak Anda menangis, trus kalimat apa yang biasanya Anda ucapkan untuk supaya anak Anda diam? “Sssstt…diem jangan nangis kalau nangis nanti di datengi pak polisi loh” atau “Sssstt….kalau nangis terus nanti di bawa orang gila loh”, atau…”Sssstttt….stop nangisnya kalau ga stop nanti di suntik dokter loh”, atau “Ssssttt diem kalau ga diem nanti Bunda panggilin Pak Brewok” dll. Pernah….?
Karena Anda melakukan cara seperti itu akhirnya memang cenderung akan membuat anak Anda diam dan berhenti menangis yang selanjutnya nurut sama Anda. Tapi apakah Anda sadar apa yang akan terjadi kelak?
BAGAIMANA DAMPAKNYA BAGI ANAK?
Tahukah Anda bahwa cara Anda mengatakan hal tersebut diatas adalah sebuah pernyataan menakut-nakuti atau mengancam. Anda tidak sadar bahwa Anda telah menanamkan sebuah rasa takut bahkan ketidak sukaan dalam diri Anda atas diri (Polisi, Dokter, Orang gila, atau Pak Brewok tadi).
Hal ini yang kerap terjadi, kita kadang tiba-tiba ketemu polisi di jalan agak grogi takut lantaran dalam pikiran Anda telah terprogram oleh orang tua kita sebelumnya. Sekarang apakah kita akan melakukan hal yang sama pada anak-anak kita. Dengan pernyataan ancaman atau menakut-nakuti, sebenarnya kita sebagai orangtua telah menanamkan program kedalam pikiran bawah sadar anak-anak kita rasa tidak suka atau benci pada pihak yang telah kita sebutkan sebelumnya.
Pernyataan mengancam/menakuti akan semakin dipahami anak sebagai kebohongan orangtua seiring perjalanan tumbuh kembangnya anak-anak kita nantinya.
APA YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN AYAH/BUNDA?
Kita sebagai orangtua hendaklah berkata jujur, coba kita sebagai orangtua memberikan pengertian pada anak-anak kita saat rewel. Memang pada awalnya anak kita masih belum memahami, namun coba Anda lakukan terus dengan penjelasan yang baik.
Ingat pada dasarnya apa yang kita sebagai orang tua katakan pada anak itu akan masuk ke dalam pikiran bawah sadarnya yang kelak program itu akan berjalan atau berdampak pada saat ada stimulus yang memicunya untuk keluar. Artinya berkatalah dan beri pengertian yang baik.
Misalkan anak rewel alias nangis karena minta es krim, coba larang dengan ngomong baik-baik missal (jelaskan es krim yang berlebihan bisa mengakibatkan amandel atau pemanis buatannya tidak bagus buat gigi) pada anak Anda. Jika anak tetap memaksa coba Anda katakan dengan penuh pengertian sambil Anda tatap matanya : “Nak kamu boleh mau nangis seperti apapun, tapi Ayah/Bunda tetap tidak akan membelikan kamu es krim, ini Ayah/Bunda lakukan karena Ayah/Bunda sayang & perduli sama kamu”.
Setelah kita sudah jelaskan semua tapi anak tetap nangis maka biarkan anak kita sampai dia berhenti sendiri. Atau kalau usianya masih di bawah 2 tahun bisa Anda alihkan perhatiannya, karena anak mudah sekali teralih perhatiannya.
Halaman Selanjutnya Kesalahan Orangtua 10 (sepuluh)
Phobia, masih bingung menentukan jurusan, sakit hati, trauma, dihantui masa lalu, cemas, khawatir, sakit tak kunjung sembuh, dll. Konsultasikan di klinik Psikologi Bening