41 Raport Merah Orangtua
KESALAHAN ORANGTUA 25 (DUA PULUH LIMA)
ORANGTUA YANG SELALU MERASA PALING BENAR & PALING TAHU SEGALANYA
Hayo pernah belum Anda melontarkan kaliamat seperti ini :
“Halah kamu ini ngomong apa, masih bau kencur aja ngomong”…gubrak….
“Alaaaahhh kamu tuh, kencing aja belum lurus sok mau nasehatin Ayah/Bunda”…jiahhhhhh kaburrrrrrr…..
“Heh kamu musti tahu Ayah/Bunda ini sudah banyak makan pahit manis dan asam garamnya kehidupan ini jauh sebelum kamu lahir, jadi jangan sok kasih pendapat deh”
BAGAIMANA DAMPAKNYA BAGI ANAK?
Jika sudah komunikasinya kayak diatas dan apapun komunikasi yang hendak dijalin pasti mentok deh alias nggak jalan. Mungkin niat kita adalah untuk kita menunjukkan senioritas atau superioritas kita di depan anak biar dianggap wah gitu? Tapi tahukah kita bahwa dengan kita seperti itu membuat anak berfikir bahwa kita sebagai orangtua sangat sombong sekaleee. Tentu siapapun Anda pasti tidak akan pernah nyaman mendengarkan omongan orang sombong, mending kabur dah…males dengernya abis makan ati…
APA YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN AYAH/BUNDA?
Tanpa sadar kita sebagai orangtua seringkali menjadikan usia dijadikan dasar acuan tentang banyaknya ilmu pengetahuan dan pengalaman. Jadi jika makin tua makin banyak ilmunya dan pengalaman gitu. Namun mustinya kita sebagai orangtua harus sadar bahwa di jaman sekarang ini usia tua yang konon dulunya identik banyak ilmu dan pengalaman, namun di era seperti saat ini sudah tidak relevan lagi.
Dasarnya adalah seberapa sering orang tersebut belajar dan mempraktekkan. Seperti halnya seorang pilot pesawat, kehebatan pesawat dinilai dari berapa banyak jam terbangnya, bukan berapa banyak usianya.
Jadi sudahlah kita sebagai orangtua, janganlah pernah merasa menjadi orang yang paling tahu, paling mengerti, paling hebat dan paling banyak makan asam garam. Kita sebagai orangtua mustinya harus ingat filosofi padi yang semakin berisi akan semakin merunduk. Dengarkanlah setiap masukan yang datang dari anak kita, tanpa merasa lebih rendah atau lebih tinggi dari mereka. Bila kita kurang setuju dengan pandangan atau pendapat anak kita, maka coba kita dukung terlebih dulu idenya, kemudian kita sebagai orangtua bisa ceritakan pengalaman kita yang berkaitan dengan ide tersebut. Dah enakkan jika seperti itu?
Halaman Selanjutnya Kesalahan Orangtua 26 (dua puluh enam)
Phobia, masih bingung menentukan jurusan, sakit hati, trauma, dihantui masa lalu, cemas, khawatir, sakit tak kunjung sembuh, dll. Konsultasikan di klinik Psikologi Bening