41 Raport Merah Orangtua
KESALAHAN ORANGTUA 26 (DUA PULUH ENAM)
ORANGTUA SALING MELEMPAR TANGGUNG JAWAB
Suatu ketika anak kita terjadi masalah di sekolah karena dia mukul temannya, akhirnya kita sebagai orangtua di panggil oleh pihak sekolah. Saat berangkat sampai dengan pulang perasaan kita dongkol. Anak sudah kita marahi masih aja perasaan kita dongkol.
Seringkali kita sebagai orangtua pernah mendengar atau bahkan mengalami sendiri sebuah kejadian seperti diatas. Akhirnya karena amarah kita tak terbendung kita sebagai suami ngomelin istri kita sambil berkata :
“Kamu itu kerjanya apa sih di rumah, sampai anak nakal seperti itu, memang kamu ibu yang tidak becus mendidik anak,”
Lalu istri kita menjawab :
“Enak saja, emangnya kamu selama ini kemana saja?”.
Kemudian Anda sebagai suami menanggapinya dengan bicara :
“Kamu itu ya diomong malah nyolot, kamu taukan mendidik anak itu adalah tugas kamu, sedang aku tugasnya mencari nafkah. Jadi kalau terjadi apa-apa sama anak, ya kamulah yang paling bertanggung jawab”.
Nah semua perdebatan itu dilakukan dihadapan anak-anak kita, maka ini akan menjadi permasalahan tersendiri untuk anak kita.
BAGAIMANA DAMPAKNYA BAGI ANAK?
Kita sebagai orangtua mustinya memiliki kesadaran bahwa yang namanya mendidik anak adalah tanggung jawab penuh dari kedua orangtua, bukan tanggung jawab salah satu pihak saja yaitu Ayah atau Bunda saja. Karena jika tanggung jawab mendidik itu hanya dipasrahkan pada salah satu pihak saja maka yang ada hanyalah saling menyalahkan saat anak terjadi masalah.
Hal ini tidak bisa begitu, karena proses mendidik itu haruslah seimbang dalam tanggung jawabnya, yaitu harus dilaksanakan oleh kedua belah pihak.
Jika sampai saling menyalahkan antara Ayah dan Bunda, serta hal tersebut sampai anak kita tahu maka akibatnya anak kita akan berfikir bahwa jika semua tindakan buruk atau negatif yang dilakukannya bukan semata-mata kesalahannya, melainkan akibat kekurang becusan salah satu dari orangtuanya. Hal ini akan memperburuk keadaan anak kita, karena anak akan merasa mendapatkan pembenaran atas tindakan negatifnya, maka yang terjadi anak kita akan semakin menjadi untuk berbuat buruk lagi.
APA YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN AYAH/BUNDA?
Kita sebagai orangtua harus memiliki kesepahaman dulu dalam mendidik anak, bahwa mendidik anak adalah tugas berdua, bukan salah satu pihak. Jika anak bermasalah artinya salah berdua yang kurang optimal dalam mendidik anak. Hal ini sudah barang tentu kita tidak saling menyalahkan, tapi malah saling evaluasi dan membenahi untuk lebih baik lagi.
Namun jika ternyata selama ini Anda telah lakukan maka segeralah menghentikan tindakan yang saling menyalahkan tersebut. “Ingat tidak ada satupun anak di dunia ini bermasalah atau nakal sekalipun, jika anak bermasalah itu letaknya di orangtua yang bermasalah.” Keberhasilan kita sebagai orangtua dalam mendidik anak terletak dari kekompakan Anda berdua sebagai orangtua.
Kita sebagai orangtua hendaknya senantiasa belajar bagaimana untuk mendidik anak yang baik dengan sumber-sumber yang tepat pula tentunya. Jangan kita sebagai orangtua banyak memberikan alasan bahwa sibuk nggak punya banyak waktu buat belajar cara mendidik anak. Aturlah waktu kita dengan baik dan luangkan waktu saat ada kesempatan untuk belajar lebih banyak lagi tentang mendidik anak yang baik.
Ingat….!!! STOP saling menyalahkan. Kita boleh kok menyalahkan pasangan kita, namun jika kita memang sudah benar-benar telah berperan optimal juga dalam mendidik anak kita, jika ternyata belum, ya jangan menyalahkan pasangan. Coba ajak duduk pasangan dan evaluasi bersama tentang langkah selama ini sudah baik atau belum.
Halaman Selanjutnya Kesalahan Orangtua 27 (dua puluh tujuh)
Phobia, masih bingung menentukan jurusan, sakit hati, trauma, dihantui masa lalu, cemas, khawatir, sakit tak kunjung sembuh, dll. Konsultasikan di klinik Psikologi Bening