41 Raport Merah Orangtua
41 RAPORT MERAH ORANGTUA
OLEH : KLINIK PSIKOLOGI BENING
Faktor terbesar yang mempengaruhi kepribadian anak adalah lingkungan keluarga khususnya orangtua. Saat anak mulai tumbuh beranjak remaja pada fase inilah remaja mulai membangun pertahanan diri (defense mechanism) yaitu dengan mencoba hal-hal baru yang belum pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Di fase ini remaja biasanya suka meniru gaya orang lain yang menurut mereka pantas untuk dicoba contoh gaya artis idola, tokoh film dll. Dimasa inilah orangtua harus jeli agar bisa memegang peran untuk mengarahkan anak remaja kita agar tidak terjerumus dalam arus negatif seperti sekarang ini.
Pada umumnya orangtua merasa dirinya senantiasa benar dibanding dengan anak. Sehingga akibat perasaan itu, orangtua menjadi kurang sensitif atau kurang peka bila diri mereka tanpa sadar kerap berbuat salah.
Yuk coba kita sebagai orangtua cek, pernahkah Anda mengalami salah satu ato beberapa hal seperti dibawah ini :
- Apakah di rumah anak-anak Anda kerap saling menyalahkan satu dengan yg lainnya?
- Apa anak Anda kecanduan game sampai melupakan belajar?
- Apakah sering terjadi anak-anak Anda saling bertengkar di rumah, satu dengan yang lainnya tidak pernah mau mengalah?
- Apakah anak-anak Anda sering berkata bohong?
- Apakah Anda mulai stress karena Anda merasakan kesulitan dalam mengendalikan perilaku anak Anda?
- Apakah Anda dengan pasangan Anda sering tidak sepaham dalam mendidik anak-anak?
- Apakah anak Anda kerap kali merengek atau menangis bahkan memaksa untuk dibelikan sesuatu setiap kali diajak pergi belanja ke pasar, supermarket atau mall?
- Apakah terjadi pada anak-anak Anda, satu dengan yang lainnya saling mengganggu?
- Apakah Anda mengalami kesulitan karena anak Anda selalu bermain di rumah & sulit untuk mengerjakan hal-hal lain ?
Jika Anda mengatakan “Iya!” pada salah satu atau beberapa gejala ini diatas, maka Anda sebagai orangtua cob abaca artikel ini sampai selesai. Saya YAKIN ada banyak yang bias Anda ubah setelah Anda membaca ini sebua sampai selesai. Jika setelah membaca artikel ini semua da nada yang mau ditanyakan silahkan Anda berkirim pesan, dengan senang hati kami akan menjawabnya.
Diantara Anda para orangtua mungkin tidak menyadari bahwa ternyata kita sebagai orangtua telah membentuk karakter negatif pada anak-anak kita, sehingga sebagai orangtua kita mengalami kesulitan dalam mendidik anak. Anda sebagai orangtua tentu sepakat dengan saya bahwa kita pasti mendambakan anak-anak kita memiliki karakter yang baik.
Berikut adalah 41 Raport Merah Orangtua yang berdampak buruk pada Anak, Saya akan coba bahas 41 hal tersebut di bawah ini.
KESALAHAN ORANGTUA 1 (SATU)
MENGAJARKAN UNTUK MENYALAHKAN ORANG LAIN
Sewaktu masih kanak-kanak mungkin kita masih ingat bahwa saat kita belajar berjalan. Waktu masih kecil dan belajar jalan, tidak jarang tanpa sengaja menabrak kursi atau meja, lalu menangis. Umumnya yang dilakukan orang tua agar tangisan anak berhenti adalah dengan memukul kursi atau meja, sambil mengatakan, “Siapa yang nakal ya? Ini sudah Papa/Mama pukul kursi/mejanya…sudah cup…cup…diem ya…” Akhirnya si anak pun terdiam.
BAGAIMANA DAMPAKNYA BAGI ANAK?
Ketika proses pemukulan terhadap benda yang mereka tabrak terjadi, sebenarnya kita telah mengajarkan kepada anak bahwa ia tidak pernah bersalah. Yang salah adalah orang/benda lain. Pemikiran ini akan terus terbawa hingga ia dewasa. Akibatnya setiap ia mengalami peristiwa dan terjadi kekeliruan, maka yang keliru atau salah adalah orang lain dan dirinya selalu benar, sehingga yang pantas di hukum adalah orang lain yang tidak melakukan kesalahan.
APA YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN AYAH/BUNDA?
Yaitu mengajari anak untuk bertanggung jawab atas apa yg terjadi; katakanlah padanya (sambil mengusap bagian yang menurutnya terasa sakit) : “Sayang, kamu terbentur ya. Sakit ya? Lain kali hati-hati ya, jalannya hati-hati ya, supaya tidak kebentur lagi.”
Halaman Selanjutnya Kesalahan Orangtua 2 (dua)
Phobia, masih bingung menentukan jurusan, sakit hati, trauma, dihantui masa lalu, cemas, khawatir, sakit tak kunjung sembuh, dll. Konsultasikan di klinik Psikologi Bening